Rabu 22 Januari 2020 Bacaan hari ini: Markus 10:32-45 | Bacaan setahun: Keluaran 4-6, Matius 22 "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang." (Markus 10:45) Markus 10 Markus 10 × Perceraian 1 Dari situ Yesus berangkat ke daerah Yudea dan ke daerah []
181 Pada waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Satria Piningit?" 18:3 lalu Yesus berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Satria Piningit.
Mariberdakwah sesuai syariat. "Serulah (manusia) kepada jalan Rabb-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik". [An Nahl:125] PENEBUSAN DOSA KRISTEN TIDAK ADA DAN TIDAK PERNAH TERJADI Dapatkan link; Facebook; Twitter; Pinterest;
Semuawarga negara harus membayar pajak dalam satu bentuk atau lainnya, termasuk pajak federal, negara bagian, lokal, Jaminan Sosial, properti dan penjualan. Apa yang Setiap warga negara AS harus mematuhi undang-undang federal, negara bagian, dan lokal, dan membayar hukuman yang dapat dikenakan bila undang-undang dilanggar.
YesusBerubah Rupa. 1 Setelah enam hari, YESUS mengajak Petrus, Yakobus dan Yohanes saudaranya, dan membawa mereka naik ke sebuah gunung yang tinggi, untuk menyendiri di sana.. 2 Lalu Dia berubah rupa di hadapan mereka; wajah-Nya bersinar seperti matahari dan jubah-Nya menjadi putih seperti cahaya.. 3 Dan tampaklah kepada mereka Musa dan Elia sedang bercakap-cakap dengan-Nya.
BahasaIndonesia Terjemahan Baru [TB] 1974: versi Alkitab yang paling banyak dipakai. Bahasa Indonesia Sehari-hari [BIS] 1985: sebagai tambahan agar memudahkan pengertian. Versi Mudah Dibaca [VMD] 2006: memberikan alternative terjemahan. English Amplified Bible [AMP] 2015: untuk membantu melihat arti kata dalam bahasa Inggris.
x7M9EU. Jakarta - Leaflet tentang sosialisasi pajak berjudul “Yesus Juga Bayar Pajak” menuai kontroversi di media sosial. Direktorat Jenderal Pajak DJP Kementerian Keuangan merespons isu Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan leaflet tersebut merupakan salah satu sarana sosialisasi pajak kepada umat beragama. Direktorat memanfaatkan berbagai sarana dan berusaha menjangkau sebanyak mungkin kalangan masyarakat, termasuk umat beragama. Salah satunya dengan membuat materi berupa leaflet sosialisasi pajak dari perspektif agama yang diakui di Indonesia."Leaflet Yesus Juga Bayar Pajak’ adalah dari perspektif agama Kristen," kata Hestu, seperti dilansir dari keterangan tertulis, Rabu, 11 Oktober 2017. Menurut dia, Direktorat juga membuat leaflet sosialisasi pajak dari perspektif agama Islam, Hindu, Buddha, dan berujar, materi-materi leaflet dari perspektif agama tersebut sudah ada sejak awal 2017. Leaflet telah banyak diedarkan saat sosialisasi kebijakan program amnesti Hestu, pembuatan leaflet itu melibatkan penulis buku dari masing-masing agama. Materi yang ada dalam leaflet tersebut juga disesuaikan dengan materi kesadaran pajak yang sudah dimasukkan ke dalam mata kuliah wajib umum MKWU pendidikan agama Islam, Kristen/Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu untuk pendidikan tinggi. "Semua itu dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman pajak di Indonesia," Direktorat Jenderal Pajak berharap sarana sosialisasi itu tidak menimbulkan masalah. Namun sejumlah netizen di Twitter membahas leaflet satunya akun fatufela. "Dlm Injil mana tertulis yesus bayar pajak... Anjurkan bayar pajak bnar... Penjelasannya," tulisnya."DJP menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat pihak yang merasa kurang nyaman dengan beredarnya leaflet tersebut," tutur FLORENTIN
Claudia Jessica Official Writer Anda pasti pernah mendengar ungkapan orang bijak taat pajak. Membayar pajak adalah bentuk cinta tanah air dan juga ketaatan kita pada pemerintah. Tahukah Anda bahwa pajak bukanlah produk kebijakan dalam sistem pemerintahan modern. Pajak atau dalam istilah lama yang disebut upeti, sudah dikenal oleh pemerintahan berbagai bangsa sejak dulu, termasuk kerajaan-kerajaan yang disebut dalam Alkitab. Apa saja Fakta Alkitab tentang pajak? Pajak di Perjanjian Lama Dalam Kejadian 14 terdapat kisah bagaimana Raja Sodom dan sejumlah sekutunya bangkit melawan Kerajaan Elam, yang dipimpin oleh Kedorlaomer. Raja Sodom dan sekutunya telah mengalami penjajahan yang dilakukan Raja Kedorlaomer selama 12 tahun. Gerakan pemberontakan tersebut juga mendapat bantuan oleh Abraham karena memiliki kepentingan untuk membebaskan Lot, keponakannya yang ditahan oleh Kedorlaomer. Abraham berhasil mengalahkan Kedorlaomer. Selanjutnya, Raja Sodom menawarkan sejumlah harta benda kepada Abraham yang kemudian ditolak. Tawaran ini bisa dipandang sebagai upeti. Pembayaran pajak atau upeti pada masa itu memang biasa terjadi antara bangsa penjajah dan jajahannya. Raja Sodom sudah mengalami hal itu selama 12 tahun dijajah oleh Kedorlaomer. Kemudian, Raja Sodom menganggap Abraham lebih kuat karena ia bisa menaklukkan Kedorlaomer sehingga Raja Sodom menawarkan upeti. Pajak Menyelamatkan Mesir dari Bencana Kelaparan Selama 7 Tahun Pada zaman perjanjian lama, Pajak juga berfungsi meningkatkan pendapatan negara dan menjamin ketersediaan dana atau tabungan jika negara mengalami situasi darurat. Peristiwa kelaparan 7 tahun di Mesir berhasil diatasi oleh kebijakan pajak selama 7 tahun kelimpahan. Yusuf menetapkan pemungutan pajak sebesar seperlima dari hasil pertanian dan perkebunan di seluruh Mesir selama 7 tahun kelimpahan Kejadian 4134 Tujuan penerapan pajak dari negara penjajah pada bangsa jajahannya antara lain untuk memperlemah dan mempermiskin Negara taklukan. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab orang Israel diam-diam memiliki keberatan tersendiri soal pajak pada jaman Perjanjian Baru. Mereka merasa bahwa Penjajah Romawi menekan Bangsa Yahudi lewat kebijakan pajak. Oleh karena itu mereka sangat antipati pada bangsa Yahudi yang menjadi agen atau pemungut pajak untuk kepentingan Romawi. BACA JUGA Bayar Pajak Juga Jadi Kewajiban Orang Kristen, Ini Alasan Alkitabiahnya… Pemungut Pajak yang Dikucilkan Alkitab mencatat dua orang Yahudi pemungut cukai atau petugas pajak yang akhirnya mengikut ajaran Yesus. Pertama, Zakheus. Dia adalah pemimpin atas beberapa pemungut cukai dan memiliki kantor di Yerikho Lukas 191, 2. Kedua, Matius, yang kemudian menjadi salah satu dari 12 Murid Yesus Matius 103. Bangsa Yahudi memandang rendah golongan pemungut pajak. Mereka dianggap tidak cinta tanah air karena bekerja bagi kepentingan bangsa penjajah Romawi. Mereka juga disebut najis karena berhubungan erat dengan orang-orang non-Yahudi atau kafir. Sehingga tak mengherankan pemungut pajak dimasukkan dalam golongan para pendosa, setara dengan para pelacur Matius 2132. Yesus dan Pajak BACA HALAMAN SELANJUTNYA -> Sumber jawaban channel Halaman 12Tampilkan Semua
JAKARTA, - Direktorat Jenderal Pajak DJP Kementerian Keuangan memberikan penjelasan, menyusul munculnya kontroversi brosur sosialisasi pajak berjudul "Yesus juga membayar pajak" di berbagai media dan media sosial. Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat, DJP Kementerian Keuangan, Hestu Yoga Saksama mengatakan, dalam sosialisasi perpajakan, DJP memanfaatkan berbagai sarana dan berusaha menjangkau sebanyak mungkin kalangan masyarakat, termasuk umat beragama. "Salah satunya dengan membuat materi berupa leaflet sosialisasi pajak dari perspektif agama yang diakui di Indonesia," kata Hestu melalui keterangan tertulis Rabu 11/10/2017.Menurut Hestu, leaflet "Yesus juga membayar pajak" adalah dari perspektif agama Kristen. DJP juga membuat leaflet sosialisasi pajak dari perspektif agama Islam, Hindu, Buddha dan Khonghucu. Hestu mengatakan, materi-materi leaflet tersebut sudah ada sejak awal tahun 2017, dan telah banyak diedarkan pada saat sosialisasi program pengampunan pajak Tax Amnesty.Dalam pembuatan leaflet sosialisasi dari perspektif agama tersebut, DJP melibatkan para penulis-penulis buku dari masing-masing agama. "Materi yang ada dalam leaflet tersebut juga disesuaikan dengan materi kesadaran pajak yang sudah dimasukkan ke dalam Mata Kuliah Wajib Umum MKWU Pendidikan Agama Islam, Kristen/Khatolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu untuk pendidikan tinggi," jelas Hestu. Semua itu, kata dia, dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman pajak di Indonesia. Dia menambahkan, materi sosialisasi pajak berdasarkan ajaran agama tersebut tentunya diperuntukkan bagi penganut masing-masing agama. Sehingga diharapkan tidak menimbulkan permasalahan yang tidak semestinya. "DJP menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat pihak yang merasa kurang nyaman dengan beredarnya leaflet tersebut," pungkas Hestu. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
cindyybatubara cindyybatubara Bahasa lain Sekolah Menengah Pertama terjawab Lah Lu juga cari di sini maksud jawabannya yg benar itu rakyat2 raja raja dunia Kok kagak di jawab sih anying Kok ada yang kelas 6a w juga kelas 6a Iklan Iklan Vonnyms31 Vonnyms31 Jawabaniya benar pemungut bea bait allahPenjelasan kok endak sesuai Iklan Iklan Pertanyaan baru di Bahasa lain jelaskan pentingnya sikap syukur dan sabar dalam kehidupan sehari-hari kak, tolong tulisin contoh tanda tangan nama "Lia" please bentar lagi lulus harus tanda tangan tapi aku ga bisa Sebut dan jelaskan zat zat sisa metabolisme yabg harus di keluarkan dari tubuh Sifat-sifat Allah yang terkandung dalam ayat Al-kursi Apa basa aksara Jawa nya "aku maca layang" Sebelumnya Berikutnya Iklan
Sumber / 5 March 2018 Lori Official Writer Di Indonesia, pajak menjadi sumber pendapatan terbesar negara yang dialokasikan untuk pembangunan di seluruh daerah dan wilayah di tanah air. Itu sebabnya, pemerintah menetapkan kewajiban membayar pajak kepada setiap warga negara yang sudah memenuhi syarat untuk membayar pajak. Kewajiban pembayaran pajak ini pun sudah diatur dalam Undang-Undang UU. Dengan ini diharapkan warga negaranya taat membayar banyak juga pembayar pajak yang komplain dan menolak membayar pajak karena alasan kalau negara toh nggak memakai uang pajak’ sesuai sasarannya. Toh ada banyak pejabat yang korupsi dan memakai uang negara dengan semena-mena. Apakah ini bisa jadi alasan untuk kita tidak membayar pajak?Mari membahas pajak dari sisi alkitabiahnya lebih dulu. Dalm Perjanjian Baru PB Yesus banyak kali menghadapi diskusi atau pertanyaan seputar pajak. Ada banyak ayat-ayat Alkitab yang menuliskan soal membayar pajak. Salah satu diantaranya ada di Matius 22 17-21 ketika orang Farisi bertanya kepada Yesus sebuah pertanyaan. “Katakanlah kepada kami pendapat-Mu Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?.... Lalu kata Yesus kepada mereka "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."” ayat 17 & 21Sekalipun pemerintah kita mungkin melakukan hal yang kurang pantas atas uang negara. Tapi Yesus sendiri menekankan supaya kita, sebagai warga negara, harus patuh kepada pemerintah. Di Roma 13 1-7 dituliskan bagaimana kita harus tunduk kepada pemerintah yang diatas kita. Kita hanya punya satu alasan untuk tidak mematuhi pemerintah apabila pemerintah menyuruh warga negara melakukan sesuatu yang dilarang di Alkitab. Di dalam Alkitab, tak ada larangan untuk membayar pajak. Justru sebaliknya, Alkitab mendorong kita untuk menjadi warga negara yang baik, salah satunya dengan membayar Juga Jadi Kontroversi, Benarkah Selebaran Berjudul Yesus Juga Membayar Pajak’ Dibuat Oleh Ditjen Pajak?Ditawari Sosialisasi Pajak ke Gereja, Sri Mulyani Takut Jemaat KaburApa sih manfaat membayar pajak?Secara umum, pajak ditujukan untuk memungkinkan berjalannya kesejahteraan masyarakat di segala aspek. Ya, dana pemasukan dari pajak mungkin tidak selalu digunakan sesuai tujuannya karena bisa jadi disalahgunakan oleh pemerintah atau digunakan untuk kepentingan tertentu saja. Tapi bagaimanapun, kita harusnya tidak fokus pada hal itu. Inilah yang disampaikan Yesus kepada orang-orang Farisi. Kita tahu kalau dimasa itu Kaisar sendiri bukanlah pemerintah yang baik dan jujur. Begitu pula saat Paulus menyarankan orang Romawi untuk membayar pajak kepada Nero, kaisar Romawi yang notabene adalah pemimpin yang sangat jahat. Tapi Yesus dan Paulus tetap mendorong setiap warga negara membayar pajak Sebagai orang-orang percaya, kita tahu kalau segaal sesuatu yang kita miliki sumbernya dari Tuhan. Kita adalah para hamba yang diperintahkan untuk menginvestasikan uang dan sumber daya kita untuk memperoleh harta yang kekal. Kita diminta untuk memenuhi kebutuhan keluarga kita 1 Timotius 5 8 dan menjadi orang yang murah hati 2 Korintus 9 6-8. Kita juga diminta untuk mampu menyimpan Amsal 6 6-8 dan mengeluarkan uang kita untuk diserahkan kepada Tuhan sebagai ucapan syukur Yakobus 1 17; Kolose 3 17.Membayar pajak adalah kewajiban warga negara dan orang-orang Kristen dipanggil untuk menjadi warga negara yang baik selama di bumi. Hal ini kita lakukan karena kita adalah warga negara kerajaan Allah yang sudah tahu kebenaran Filipi 3 20. Ada beberapa ayat Alkitab yang bicara soal pajak, diantaranyaRoma 13 7“Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai…” Lukas 20 24Lalu kata Yesus kepada mereka "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!"Markus 12 17“Lalu kata Yesus kepada mereka "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia.”Jadi, bagi kamu yang sudah memenuhi syarat untuk membayar pajak renungkanlah artikel ini. Jangan pernah mencuri apa yang sudah jadi hak orang lain dalam hal ini negara karena saat kita taat kepada pemerintah, itu artinya kita sudah mencerminkan diri kita sebagai orang percaya. Sumber Berbagai Sumber/ Halaman 1
menurut yesus siapakah yang harus membayar pajak