Keutamaanyang terakhir adalah pada bulan Ramadhan merupkan waktu dikabulkannya doa. Apabila kita memiliki banyak hajat atau keinginan, alangkah baiknya kita maksimalkan waktu Ramadhan kita untuk berdo'a kepada Allah SWT, karena bulan Ramadhan merupakan bulan dikabulkannya do'a, kita tidak tahu mana do'a yang akan dikabulkan maka dari itu terus
Amalanyang dapat memasukakan ke surganya Allah Swt, adalah: Pertama "Sebarkanlah salam." Sebagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bersabda ( أَفْشُوْا السَّلَامَ) Sebarkanlah salam di antara kalian! Jika engkau melewati saudaramu, ucapkanlah salam kepadanya!
DariAbu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ditanya, " Siapakah orang yang paling mulia? " " Yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara mereka ", jawab Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam. Orang tersebut berkata, " Bukan itu yang kami tanyakan ".
BerfirmanAllah SWT, "Berikanlah haknya yang telah engkau zalimi itu!". Menjawab orang yang dituntut itu dengan sedih, "Ya Allah, wahai Tuhan ku. Sesungguhnya kebaikanku telahpun habis semuanya, maka tiadalah lagi yang dapat aku berikan kepada orang ini.". Dijawab oleh orang yang menuntut itu, "Oleh itu engkau mesti menanggung segala
Pendapatyang salah: Allah pasti tidak mau dekat dengan kita, karena Dia itu mahakuasa dan mahatinggi. Faktanya: Walaupun Allah itu mahakuasa dan mahatinggi, Dia justru mau kita mendekat kepada-Nya. Di Alkitab, ada banyak pria dan wanita yang menjadi sahabat Allah. — Kisah 13:22; Yakobus 2:23. Pendapat yang salah: Kita tidak bisa mengenal
Guruhendaknya menutup setiap akhir kegiatan belajar-mengajar dengan kata-kata wallahu a'lam(Allah yanh Maha Tahu) yang menunjukkan keikhlasan kepada Allah SWT. Ada sebuah atsar yang dikutip dari Ibnu 'Umar, bahwa beliau berkata, "Ilmu itu ada tiga: Kitab Allah yang berbicara, Sunnah yang sudah berlaku tetap, dan la adriy (saya tidak tahu
H9V6K. JAKARTA – Yakin akan keberkahan Alquran merupakan salah satu ciri orang yang mencintai Alquran. Orang-orang yang mencintai Alquran, senantiasa memiliki pancaran jiwa dan perangai yang baik yang berbeda dari orang-orang yang tidak dekat dengan Alquran. Pakar ilmu Alquran, KH Ahsin Sakho, menjelaskan jika Alquran selalu dibaca, dipelihara, dipuji, diterapkan, maka Alquran akan membalas kasih sayang tersebut dengan cara-cara yang lain. Asalkan seseorang itu memiliki rasa ikhlas dalam dirinya saat hidup bersama Alquran. “Orang yang memperhatikan Alquran itu disebut sebagai shahibul-quran, hamilul-quran, hafizhul-quran. Martabatnya berbeda dengan orang-orang yang tidak termasuk dalam golongan ini,” kata Kiai Ahsin dalam kajian live streaming, di Ahsin Sakho Center, Kamis 28/7. Adapun martabat yang paling tinggi bagi orang yang mencintai Alquran disebut sebagai ahlul-Quran. Kiai Ahsin menjelaskan, orang yang telah sampai pada martabat ahlul-Quran dianggap sebagai keluarganya Allah SWT. Orang dalam kategori martabat seperti ini merupakan orang-orang yang sudah bisa mengamalkan apa-apa yang ada di dalam Alquran. Setidaknya ada beberapa nilai di dalam Alquran yang jadi pemicu umat Islam untuk senantiasa dekat dengan Alquran. Antara lain sabar, ikhlas, qanaah menerima apa yang menjadi keputusan Allah SWT, syukur, kejujuran, tawakal, selalu ingat kepada Gusti Allah, dan senang bersedekah kepada orang lain. “Ini merupakan hal-hal yang patut menjadi renungan kita, ternyata hati kita perlu untuk memiliki sifat-sifat ini agar senantiasa dekat dengan Alquran dan mendapatkan keberkahannya,” ujarnya. Keutamaan berinteraksi dengan Alquran Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, membaca maupun mendengarkan Alquran mengandung kebaikan yang banyak. Di antaranya yang pertama membaca Alquran adalah bentuuk perniagaan yang tidak pernah merugi. إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ QS Fatir ayat 29-30. Kedua, mendapatkan pahala. Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda من قرأ حرفا من كتاب الله فله حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuluh pahala. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." HR Tirmidzi. Ketiga, mendapatkan syafaat kelak pada hari kiamat. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda اقرأوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأ صحابه "Bacalah Alquran, sesungguhnya ia pada hari Kiamat akan datang memberi syafaat kepada pembacanya." HR Muslim.
Menjadi Makhluk yang Disukai Allah untuk Meraih Sukses Dunia Akhirat Oleh Siti Latifah Mubasiroh, Dalam menjalani hidup ini, semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan. Manusia dianugerahi oleh Allah swt. naluri yang menjadikannya gemar memperoleh manfaat dan menghindari mudharat. Beribadah dan melaksanakan tugas sebagai khalifah adalah tujuan penciptaan manusia, sedangkan ibadah tidak dapat terlaksana dengan baik bila kebutuhan manusia tidak tercukupi. Oleh sebab itu, pemenuhan kebutuhan duniawi merupakan sebuah kewajiban. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan dunia untuk mencapai sukses itu dapat dijalankan bersamaan dengan menggapai kesuksesan akhirat. Kesuksesan hidup tidak hanya diukur oleh capaian duniawi semata, seperti berderetnya gelar akademik, menterengnya karier, atau melimpahnya penghasilan. Kesuksesan sejati diraih jika seluruh capaian itu memberi manfaat bagi orang lain sehingga mengalirkan pahala jariah, dan kelak, saat menutup usia dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini penting dipahami agar umur yang Allah berikan kepada manusia tidak sia-sia, tetapi justru memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sesama. Sifat dan Perilaku yang Disukai Allah Dalam menjalani hidup, manusia harus menjadikan Allah sebagai tujuan dengan senantiasa mengharap ridha-Nya dan menjadikan surga sebagai cita-cita Dasuqi, 2008. Demikian juga hendaknya memandang kesuksesan. Untuk memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat, tentu kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah swt. dan menjadi orang yang disukai-Nya. Berikut ini uraian tentang macam sifat atau perilaku manusia yang disukai oleh Allah swt. berdasarkan dalil dalam al-Qur’an. Al-Muhsinin Kata al-muhsinin adalah bentuk jamak dari kata muhsin yang terambil dari kata ahsana-ihsana. Rasulullah saw. menjelaskan makna ihsan sebagai berikut “Engkau menyembah Allah, seakan-akan melihat-Nya dan bila itu tidak tercapai maka yakinlah bahwa Dia melihatmu” HR Muslim. Dengan demikian, perintah ihsan bermakna perintah melakukan segala aktivitas positif, seakan-akan Anda melihat Allah atau paling tidak selalu merasa dilihat dan diawasi oleh-Nya. Al-Muttaqin Takwa dapat diartikan sebagai perbuatan menghindari ancaman dan siksaan dari Allah swt. dengan jalan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Takwa selalu menuntun seseorang untuk senantiasa berhati-hati dalam berperilaku. Shihab 2013 menjelaskan bahwa terkait dengan ketakwaan, Allah memberikan dua macam perintah yang tercantum dalam Al-Qur’an, yaitu perintah takwini dan perintah taklifi. Perintah takwini, yakni perintah Allah terhadap objek agar menjadi sesuai dengan apa yang diperintahkan-Nya. Ia biasa digambarkan oleh firman-Nya dengan “Kun fayakun”. Hal ini tercantum dalam beberapa dalil dalam al-Qur’an, antara lain QS. Fushshilat11 dan QS. Al-Anbiya’69. Kedua dalil tersebut menunjukkan betapa kuasa Allah atas apa pun yang Ia kehendaki akan terjadi dengan segera. Kedua, perintah taklifi, yaitu perintah Allah terhadap makhluk yang dibebani tugas keagamaan manusia dewasa dan jin untuk melakukan hal-hal tertentu. Hal ini dapat berupa ibadah murni, seperti shalat, puasa, maupun aktivitas lainnya yang bukan berbentuk ibadah murni, seperti bekerja untuk mencari nafkah, menikah, dan lain-lain Shihab, 2013. Dalam konteks berinteraksi dengan sesama manusia, terdapat sebuah pepatah terkenal, yaitu “Sebanyak Anda menerima, sebanyak itu pula hendaknya Anda memberi.” Namun demikian, Allah tidak menuntut hal tersebut. Allah, Sang Maha Pemurah menurunkan firman-Nya dalam QS. At-Taghabun16 yang artinya “Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Menurut Shihab 2013, jika kita hendak membicarakan prioritas dalam konteks ketakwaan, dapat diasumsikan dengan ilustrasi berikut ini prioritas ketakwaan bagi penguasa adalah berlaku adil; bagi pengusaha adalah jujur; bagi guru/dosen adalah ketulusan mengajar dan meneliti; bagi si kaya adalah ketulusan bersedekah dan membantu; bagi si miskin adalah kesungguhan bekerja dan menghindari minta-minta. Mereka yang bertakwa itulah yang memperoleh janji-Nya dalam QS. At-thalaq2-3 yang menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rezeki dan jalan keluar atas setiap permasalahan bagi hamba-Nya yang bertakwa dan tawakal kepada-Nya. Al-Muqsithin Kata al-Muqsithin adalah bentuk jamak dari kata muqsith, yang diambil dari kata awasatha yang biasa dipersamakan maknanya dengan berlaku adil. Menariknya, tidak ditemukan bunyi pernyataan al-Qur’an yang menyatakan bahwa Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil dengan kata adl/adil, tetapi ditemukan perintah menegakkan al-qisth, yakni dalam beberapa firman-Nya QS. Al-Maidah8; QS. An-Nisa’3; QS. AL-Hujurat9. Al-Mutathahhirin Kata al-mutathahhirin dapat diartikan sebagai kesucian dan keterhindaran dari kotoran/noda. Salah satu pernyataan al-Qur’an bahwa Allah menyukai al-mutathahhirin ditemukan dalam QS. Al-Baqarah222 yang menjelaskan tentang larangan seorang suami mencampuri istri yang sedang haid. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri. At-Tawwabin At-tawwabin berarti kembali ke posisi semula. Manusia dilahirkan dalam keadaan suci. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu, setan akan terus berusaha merayu manusia. Oleh sebab itu, hendaknya manusia yang berdosa segera bertaubat agar kembali suci. Allah swt., Sang Maha Pengampun sangat menyukai hamba-Nya yang bertaubat atas kesalahan-kesalahannya dan tidak mempersulit. Dalil yang menjelaskan tentang at-tawwabin tercantum dalam firman Allah swt., di antaranya QS. Al-Baqarah37, QS. An-Nisa’31, QS. An-Nisa’17. Ash-Shabirin As-shabirin berarti sabar. Seorang yang sabar akan menahan dri, dan untuk itu memerlukan kekukuhan jiwa dan mental baja agar dapat mencapai ketinggian yang diharapkannya Shihab, 2013. Mustaqim 2013 juga berpendapat bahwa sabar berusaha keras untuk mencapai tujuan, menahan diri dari rasa malas dan lelah. Banyak firman Allah dalam al-Qur’an yang berisi perintah kepada manusia untuk bersabar. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan oleh Shihab 2013, dua kali al-Qur’an berpesan agar menjadikan shalat/permohonan kepada Allah dan sabar sebagai sarana untuk memperoleh segala yang dikehendaki QS. Al-Baqarah45, 153. Sabar selalu pahit awalnya, tapi manis akhirnya QS. Ali Imran186. Dengan kesabaran dan ketakwaan akan turun bantuan Ilahi guna menghadapi segala macam tantangan QS. Ali Imran120. Allah memerintahkan sabar dalam menghadapi yang tidak disenangi maupun yang disenangi. Al-Mutawakkilin Al-mutawakilin dapat diartikan mewakilkan. Perintah tawakal kepada Allah dalam al-Qur’an ditemukan sebanyak sebelas kali Shihab, 2013. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa dalam setiap aktivitas kehidupan kita, seorang Muslim dituntut untuk berusaha sambil berdoa dan setelah itu ia dituntut untuk berserah diri kepada Allah. Ketika manusia telah berusaha keras kemudian menyerahkan semuanya pada Allah, manusia harus yakin bahwa apa pun ketetapan Allah merupakan pilihan terbaik untuknya, sesuai dengan firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah216. Dalam berusaha dan berserah kepada Allah, tentu manusia tidak boleh hanya duduk diam menunggu jawaban ataupun keajaiban. Manusia perlu terus berdoa mendekatkan diri kepada Allah swt. agar benar-benar diberikan yang baik menurut kita sesuai keinginan dan baik menurut Allah swt. Anshor 2017 menyampaikan hal-hal yang bisa dilakukan untuk meminta kepada Allah, yaitu a memperbanyak shadaqah, b bangun untuk shalat tahajud, dan c memperbanyak silaturahmi. Selain tiga daya pengungkit rezeki tersebut, tentu masih banyak amalan lainnya. Jika dikerjakan secara istiqamah, insya Allah, Allah akan mempermudah segala urusan dan pencapaian cita-cita makhluk-Nya. Kerja Sama dan Network Dalam QS. Ash-Shaf4, Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” Ayat di atas menunjukkan perlunya kebersamaan, network, dan koordinasi. Ciri khas ajaran Islam adalah kebersamaan dalam segala aktivitas positif, baik dalam melaksanakan ibadah ritual maupun dalam melaksanakan aneka aktivitas, itu sebabnya, shalat berjamaahn lebih diutamakan daripada shalat sendirian. Di sisi lain, kebersamaan itu tidak harus menjadikan semua pihak melakukan satu pekerjaan yang sama, melainkan perlu pembagian kerja yang diatur dalam satu network yang baik Anshor, 2017. Akhlak Mulia Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Shihab 2013, dinyatakan bahwa ada empat sifat khusus yang disebut oleh QS. Al-Maidah54 yang menjadi sebab tercurahnya cinta Allah kepada manusia, yaitu a bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin, b mulia/memiliki harga diri dan bersikap tegas terhadap yang kafir, c berjihad di jalan Allah, dan d tidak takut kepada celaan pencela. Al-Ittiba’ Ali Imran 31 dan 32 memberi gambaran yang sangat umum menyangkut siapa atau perbuatan apa yang paling disukai Allah Shihab, 2013, yakni perintah untuk menaati Allah dan Rasul-Nya. Al-ittiba’ berarti meneladani, mengikuti secara sungguh-sungguh. Cinta Allah yang luar biasa akan diraih oleh mereka yang bersungguh-sungguh mengikuti Nabi Muhammad saw. Al-ittiba’ yang dimaksud ini dijelaskan oleh sabda Rasul saw. yang berbunyi, “yakni atas dasar kebajikan, takwa, dan rendah hati” HR at-Tirmidzi, Abu Nu’aim, dan Ibnu Asakir melalui sahabat Nabi, Abu ad-Darda. Kesimpulan Kunci sukses adalah iman. Iman adalah fondasi dalam beramal shalih sebab Allah hanya akan menerima amal shalih makhluk yang beriman kepada-Nya. Kemampuan beramal shalih inilah yang dapat dikatakan sebagai kesuksesan dunia dan akhirat. Hadis Nabi Muhammad saw. yang banyak dikenal umat Muslim, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” merupakan landasan pokok bagi manusia untuk menyikapi kesuksesan yang telah dimiliki. Sejatinya, semakin tinggi kesuksesan yang diraih, semakin besar pula tanggung jawab dan kebermanfaatan yang dilakukan. Semakin tinggi gelar pendidikan yang dan ilmu yang diperoleh, semakin besar amanah untuk menyampaikannya kepada orang lain. Semakin banyak kekayaan yang didapat, semakin banyak zakat mal dan shadaqah yang harus dikeluarkan untuk orang lain. Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab dan amanah untuk membantu dan menyejahterakan rakyatnya. DAFTAR RUJUKAN Ad-Dasuqi, K. . 2008. Reasons of Happiness Tips Menjadi Manusia Paling Bahagia Dunia Akhirat. Solo Wacana Ilmiah Press. Anshor, S. 2017. Journey to Success. Solo Tinta Medina. Mustaqim, A. 2013. Akhlak Tasawuf Lelaku Suci Menuju Revolusi Hati. Yogyakarta Kaukaba DIpantara. Shihab, M. Q. 2013. Berbisnis Sukses Dunia Akhirat. Tangerang Lentera Hati. Shihab, M. Q. 2014. Mutiara Hati Mengenal Hakikat Iman, Islam, dan Ihsan. Tangerang Lentera Hati.
Bagaimanakah Keistimewaan Orang Yang Sudah Dekat Dengan Allah Swt – Keistimewaan orang yang sudah dekat dengan Allah Swt telah dibicarakan oleh para ulama selama berabad-abad. Keistimewaan ini disebut mukjizat’ atau karamah’ dan merupakan salah satu bentuk kenikmatan yang diperoleh dari mendekatkan diri kepada Allah Swt. Mukjizat adalah tanda-tanda yang diperoleh dari mendekatkan diri kepada Allah Swt. Mukjizat ini tidak dapat dibuktikan atau dituliskan dalam sejarah, namun tetap menjadi bukti keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt. Mukjizat ini adalah tanda-tanda yang diberikan oleh Allah Swt untuk menegaskan bahwa orang yang dekat dengan Allah Swt telah mencapai tingkat spiritual yang tinggi. Keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt juga dapat dilihat dari kesabarannya. Ia akan menjalani hidupnya dengan penuh kesabaran dan ketenangan, tidak mudah dipengaruhi oleh situasi dan orang lain. Ia akan menjalani kehidupannya dengan taat kepada Allah Swt dan menjaga komitmennya untuk melakukan kebaikan. Keistimewaan lainnya yang dimiliki oleh orang yang dekat dengan Allah Swt adalah kemampuannya untuk mengetahui dan memahami kehendak Allah. Ia akan memahami dan mengikuti ajaran Allah Swt, termasuk menghindari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Ia akan memiliki kemampuan untuk melihat dan mengerti makna dan tujuan dari setiap perintah Allah Swt. Keistimewaan yang paling utama yang dimiliki oleh orang yang dekat dengan Allah Swt adalah kedekatan dan hubungan yang lebih kuat dengan Allah Swt. Ia akan terus berkomunikasi dengan Allah Swt melalui doa dan ibadah lainnya. Ia akan merasa lebih dekat dengan Allah Swt dan merasakan kekuatan spiritual yang luar biasa. Ia akan merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalani kehidupannya. Keistimewaan yang dimiliki oleh orang yang sudah dekat dengan Allah Swt adalah yang paling berharga yang bisa didapatkan seseorang. Ini adalah kenikmatan yang tidak dapat didapatkan dengan uang atau kekayaan. Ini adalah kenikmatan yang hanya bisa didapatkan oleh orang-orang yang berjuang untuk menjadi dekat dengan Allah Swt. Dengan mendekatkan diri kepada Allah Swt, seseorang akan mendapatkan kenikmatan dan keistimewaan yang luar biasa. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Bagaimanakah Keistimewaan Orang Yang Sudah Dekat Dengan Allah 1. Mukjizat adalah tanda-tanda yang diperoleh dari mendekatkan diri kepada Allah Swt yang memberikan bukti keistimewaan orang yang dekat dengan Allah 2. Orang yang dekat dengan Allah Swt akan menjalani hidupnya dengan kesabaran dan ketenangan serta taat kepada Allah 3. Orang yang dekat dengan Allah Swt akan memiliki kemampuan untuk mengetahui dan memahami kehendak 4. Orang yang dekat dengan Allah Swt akan merasa lebih dekat dengan Allah Swt dan merasakan kekuatan spiritual yang luar 5. Mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan kenikmatan dan keistimewaan yang luar biasa. 1. Mukjizat adalah tanda-tanda yang diperoleh dari mendekatkan diri kepada Allah Swt yang memberikan bukti keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt. Mukjizat adalah tanda-tanda yang diperoleh dari mendekatkan diri kepada Allah Swt yang memberikan bukti keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt. Ini adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah Swt karena ia mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan tulus. Mukjizat adalah sebuah keajaiban yang dapat terjadi karena berkat kasih sayang Allah Swt. Mukjizat yang paling terkenal adalah mukjizat yang dikaruniakan kepada Nabi-Nya. Ini termasuk mukjizat Al-Quran, mukjizat yang diperoleh Nabi Musa, mukjizat yang diperoleh Nabi Isa dan mukjizat yang diperoleh dari Nabi Muhammad SAW. Ketika mendekatkan diri kepada Allah Swt, seseorang dapat mengalami mukjizat yang diperoleh dari Allah Swt. Ini termasuk mukjizat yang diberikan kepada orang-orang yang taat kepada-Nya. Sebagai contoh, Nabi Musa telah menerima mukjizat dari Allah Swt untuk membelah laut merah. Ini menunjukkan betapa berharganya mendekatkan diri kepada Allah Swt dan menunjukkan bahwa Allah Swt sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang taat. Selain mukjizat, Allah Swt juga memberikan keistimewaan yang lain kepada orang-orang yang dekat dengan-Nya. Ini termasuk pengampunan bagi mereka yang bertaubat, kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang sukar, kemampuan untuk menghadapi musuh, dan juga kemampuan untuk mengendalikan situasi yang sulit. Kekuatan spiritual juga diberikan oleh Allah Swt kepada orang yang dekat dengan-Nya. Ini termasuk kekuatan untuk melawan berbagai jenis kejahatan, kekuatan untuk menghindari berbagai jenis bahaya dan juga kekuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Orang yang dekat dengan Allah Swt juga akan lebih mudah merasakan kedekatan dengan Allah Swt ketika ia berdoa. Keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt juga datang dari kekuatan spiritual yang ia punya. Kekuatan spiritual yang ia miliki akan memungkinkan ia untuk lebih mudah menghadapi berbagai jenis kesulitan, menghadapi berbagai jenis hambatan dan juga menemukan jalan keluar dari berbagai situasi sulit. Keistimewaan yang terakhir datang dari berkat kasih sayang Allah Swt. Orang yang dekat dengan Allah Swt akan diberikan karunia khusus oleh Allah Swt, termasuk kemuliaan di surga. Ini menunjukkan betapa berharganya mendekatkan diri kepada Allah Swt dan menunjukkan bahwa Allah Swt sangat mencintai hamba-hamba-Nya yang taat. Kesimpulannya, mukjizat adalah tanda-tanda yang diperoleh dari mendekatkan diri kepada Allah Swt yang memberikan bukti keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt. Mukjizat adalah sebuah anugerah yang diberikan oleh Allah Swt karena ia mencintai hamba-hamba-Nya yang taat dan tulus. Selain mukjizat, Allah Swt juga memberikan keistimewaan lainnya kepada orang-orang yang dekat dengan-Nya, termasuk pengampunan bagi mereka yang bertaubat, kekuatan spiritual dan karunia khusus dari Allah Swt. 2. Orang yang dekat dengan Allah Swt akan menjalani hidupnya dengan kesabaran dan ketenangan serta taat kepada Allah Swt. Keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt adalah bahwa mereka akan menjalani hidupnya dengan kesabaran dan ketenangan serta taat kepada Allah Swt. Ini adalah hasil dari pengharapan mereka kepada Allah Swt untuk mencapai kebahagiaan. Dengan kesabaran, mereka dapat menghadapi situasi sulit dan berjuang melalui masalah tanpa mengeluh atau berputus asa. Mereka akan menunggu dengan sabar hasil dari usaha mereka. Mereka akan menerima apa pun yang Allah berikan dengan hati yang tenang dan tunduk. Mereka dapat menyembuhkan luka dan mengambil pelajaran dari setiap pengalaman yang mereka alami. Ketenangan juga merupakan hasil dari keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt. Mereka tahu bahwa Allah akan menggenapi janji-Nya dan mereka yakin bahwa Allah akan memberikan kebaikan kepada mereka. Dengan mengingat hal ini, mereka dapat menjalani hidup dengan hati yang tenang dan relaks. Mereka tidak akan takut untuk menghadapi masalah baru, karena mereka tahu bahwa Allah akan selalu ada untuk mendukung mereka. Ketika seseorang dekat dengan Allah Swt, ia juga akan menjadi taat kepada-Nya. Ini adalah hasil dari kasih sayang yang Allah berikan kepada mereka. Mereka tidak hanya akan melakukan apa yang Allah perintahkan, tetapi juga akan berusaha untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Mereka akan berusaha untuk menjalani hidup dengan mengikuti aturan-aturan yang diberikan oleh Allah dan berusaha untuk menjadi orang yang baik. Mereka akan berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik agar dapat mendapatkan kasih sayang dari Allah. Keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt adalah bahwa mereka akan menjalani hidupnya dengan kesabaran dan ketenangan serta taat kepada Allah Swt. Ini adalah hasil dari pengharapan mereka kepada Allah Swt untuk mencapai kebahagiaan. Dengan kesabaran, mereka dapat menghadapi situasi sulit dan berjuang melalui masalah tanpa mengeluh atau berputus asa. Dengan ketenangan, mereka dapat menerima apa pun yang Allah berikan dengan hati yang tenang dan tunduk. Dengan taat kepada Allah Swt, mereka akan berusaha untuk menjalani hidup dengan mengikuti aturan-aturan yang diberikan oleh Allah dan berusaha untuk menjadi orang yang baik. Ini merupakan bagian dari keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt. 3. Orang yang dekat dengan Allah Swt akan memiliki kemampuan untuk mengetahui dan memahami kehendak Allah. Orang yang dekat dengan Allah Swt akan memiliki kemampuan untuk mengetahui dan memahami kehendak Allah. Ini adalah keistimewaan yang sangat penting yang dimiliki oleh orang-orang yang sudah dekat dengan Tuhan. Dengan demikian, mereka dapat mengikuti petunjuk-Nya dan mengikuti jalannya. Perjalanan menuju kemakmuran spiritual akan dimulai dengan menjadi dekat dengan Allah Swt. Ketika seseorang dekat dengan Allah Swt, ia akan mengembangkan rasa kepedulian dan berpikir yang lebih baik tentang Allah Swt. Seseorang akan memahami bahwa Tuhan itu adalah sumber semua kekuatan, kehendak, dan kebaikan, dan bahwa semua yang terjadi dalam hidupnya adalah karena kehendak-Nya. Seseorang yang dekat dengan Allah Swt akan memiliki kesadaran yang lebih tinggi tentang Tuhan dan semua yang terjadi dalam hidupnya. Ketika seseorang dekat dengan Allah Swt, ia juga dapat mengetahui dan memahami kehendak Allah. Orang ini dapat mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Dengan demikian, ia akan dapat mengikuti petunjuk-Nya dan melakukan hal-hal yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ini akan membantu orang tersebut untuk mencapai tujuan spiritual dan materialnya. Ketika seseorang dekat dengan Allah Swt, ia juga akan memiliki rasa takut yang kuat terhadap Tuhan. Orang ini tidak akan berani melanggar perintah-Nya, karena ia tahu bahwa Allah Swt akan menghukum mereka yang melanggar perintah-Nya. Dengan demikian, ia akan menghormati dan mengikuti perintah-Nya. Keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt adalah mereka dapat mengetahui dan memahami kehendak Allah. Dengan demikian, mereka dapat mengikuti petunjuk-Nya dan melakukan hal-hal yang sesuai dengan kehendak-Nya. Ini akan membantu orang tersebut untuk mencapai tujuan spiritual dan materialnya. Dengan demikian, mereka dapat menjadi pribadi yang lebih dekat dengan Allah Swt dan mengalami keselamatan spiritual. 4. Orang yang dekat dengan Allah Swt akan merasa lebih dekat dengan Allah Swt dan merasakan kekuatan spiritual yang luar biasa. Orang yang dekat dengan Allah Swt adalah mereka yang memiliki hubungan khusus dengan Allah Swt melalui iman dan tindakan mereka. Mereka adalah orang-orang yang melakukan ibadah dengan sungguh-sungguh, menjalankan perintah Allah, dan berusaha untuk meningkatkan ketaatan mereka dalam kehidupan. Keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt adalah mereka dapat merasakan kekuatan spiritual yang luar biasa. Ketika orang dekat dengan Allah Swt, mereka merasakan kehadiran Allah Swt dalam hidup mereka. Mereka dapat merasakan kekuatan spiritual ketika mereka berdoa, membaca Al-Quran, dan melakukan ibadah. Mereka juga merasakan suatu hubungan khusus dengan Allah Swt, yang membuat mereka merasa lebih dekat dengan Allah Swt dan merasakan kekuatan spiritual yang luar biasa. Karena mereka memiliki hubungan khusus dengan Allah Swt, orang yang dekat dengan Allah Swt akan lebih mudah untuk merasakan rahmat dan kasih sayang-Nya. Mereka dapat merasakan kedekatan Allah Swt dengan lebih mudah dan lebih dalam. Mereka juga akan merasa dibimbing oleh Allah Swt dalam setiap aspek kehidupan mereka. Karena mereka memiliki hubungan khusus dengan Allah Swt, orang yang dekat dengan Allah Swt akan lebih mudah mendengarkan suara hati mereka. Mereka akan lebih mudah mendengar petunjuk yang dikirimkan oleh Allah Swt, dan mereka akan lebih mudah tahu apa yang Allah Swt inginkan dari mereka. Mereka juga akan lebih mudah menyadari ketika mereka menyimpang dari jalan Allah Swt. Karena mereka dekat dengan Allah Swt, orang yang dekat dengan Allah Swt akan merasakan kekuatan spiritual yang luar biasa. Mereka akan merasa dibimbing oleh Allah Swt dan merasakan kedekatan dengan Allah Swt yang luar biasa. Mereka juga akan merasakan suatu kekuatan spiritual yang dapat membantu mereka menghadapi segala rintangan yang mereka hadapi dalam kehidupan. Dengan demikian, keistimewaan orang yang dekat dengan Allah Swt adalah mereka dapat merasa lebih dekat dengan Allah Swt dan merasakan kekuatan spiritual yang luar biasa. Mereka dapat merasakan kedekatan Allah Swt dan merasakan kekuatan spiritual dalam hidup mereka. Mereka juga akan merasa dibimbing oleh Allah Swt dan merasakan kekuatan spiritual yang luar biasa. 5. Mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan kenikmatan dan keistimewaan yang luar biasa. Orang yang sudah dekat dengan Allah Swt akan mendapatkan kenikmatan dan keistimewaan yang luar biasa. Mendekatkan diri kepada Allah Swt tidak hanya akan memberikan kebahagiaan yang abadi, tetapi juga akan memberikan beberapa keistimewaan dan kenikmatan yang sangat luar biasa. Pertama, mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan keselamatan dan perlindungan. Setiap orang yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt akan mendapatkan perlindungan dan keselamatan yang luar biasa. Allah Swt akan memberikan perlindungan dan keselamatan kepada orang-orang yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Allah Swt akan selalu ada untuk membantu dan melindungi orang-orang yang tulus berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Kedua, mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan ketenangan dan damai. Mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan ketenangan dan damai yang luar biasa. Orang yang sudah dekat dengan Allah Swt akan merasa tenang dan damai dalam hidupnya. Mereka akan merasa bahwa Allah Swt selalu menjaganya dan menjadi tempat berlindung mereka. Ketiga, mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan keamanan dan kesejahteraan. Orang yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt akan mendapatkan keamanan dan kesejahteraan yang luar biasa. Allah Swt akan memberikan keamanan dan kesejahteraan kepada orang-orang yang tulus berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Keempat, mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan keberkahan dan kemuliaan. Orang yang sudah dekat dengan Allah Swt akan mendapatkan keberkahan dan kemuliaan yang luar biasa. Keberkahan dan kemuliaan ini akan membantu orang tersebut untuk mencapai puncak kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidupnya. Kelima, mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan kebahagiaan yang abadi. Orang yang sudah dekat dengan Allah Swt akan mendapatkan kebahagiaan yang abadi. Kehadiran Allah Swt dalam hidup mereka tidak hanya akan memberikan kebahagiaan yang abadi, tetapi juga akan memberikan kedamaian dan ketenangan yang abadi. Kesimpulannya, mendekatkan diri kepada Allah Swt akan memberikan kenikmatan dan keistimewaan yang luar biasa. Ini termasuk keselamatan dan perlindungan, ketenangan dan damai, keamanan dan kesejahteraan, keberkahan dan kemuliaan, serta kebahagiaan yang abadi. Orang yang berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt akan mendapatkan kenikmatan dan keistimewaan yang luar biasa.
Pada hakikatnya, setiap orang beriman mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan Allah SWT. Dia berfirman, ''Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat.'' QS al-Baqarah [2] 186. Kedekatan seorang Mukmin dengan Allah, mendatangkan manfaat yang sangat besar. Tidak ada doanya yang tidak dikabulkan, tidak ada dosanya yang tidak diampuni, tidak ada kesulitannya yang tidak dimudahkan. Bahkan, setiap gerak ibadahnya terasa nikmat karena didasarkan pada rasa cinta kepada Zat Yang Mahaagung. Karena itu, setiap Mukmin hendaknya berupaya menjaga kedekatan dengan-Nya. Memang untuk istikamah di jalur ini terasa berat. Bahkan, bagi sebagian orang teramat berat. Imam al-Ghazali dalam bukunya Minhaj al-'Abidin mengingatkan, menjaga kedekatan dengan Allah tidaklah mudah. Godaan setan, iming-iming dunia, dan gejolak hawa nafsu akan terus-menerus menghadang. Begitu pandainya setan menggoda manusia, hingga banyak yang melontarkan lelucon bahwa dosa kecil adalah sesuatu yang biasa, sedangkan dosa besar dapat dihapus kelak di hari tua dengan giat ibadah. Dalam sebuah riwayat Ibnu Mas'ud mengatakan, ''Orang yang benar-benar beriman, ketika melihat dosa-dosanya, ia seperti sedang duduk di bawah gunung. Ia khawatir kalau-kalau puncak gunung itu jatuh menimpanya. Adapun orang munafik, ia memandang dosa-dosanya seperti menghalau lalat di ujung hidungnya.'' HR Bukhari. Al-Ghazali berpendapat, hanya dengan pertolongan Allah SWT, seorang Mukmin dapat selamat melewati ujian-ujian tadi. Dan, bagi mereka yang berhasil, akan memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan Allah, dan menjadi orang yang berbahagia selamanya. Dengan demikian, sifat Allah yang rahman dan rahim senantiasa memberikan harapan kepada para hamba akan magfirah-Nya jika ia benar-benar berbenah. Dalam sebuah hadis Qudsi disebutkan, ''Barang siapa yang mencoba mendekat kepada-Ku satu jengkal maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Barang siapa yang mendekat kepada-Ku satu hasta maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Barang siapa yang mendekat kepada-Ku dengan cara berjalan maka Aku akan menyongsongnya dengan cara berlari kecil.'' HR Bukhari. Hadis berikut ini pun sangat baik untuk dijadikan pelajaran. Sebuah riwayat dalam Shahih Muslim menceritakan betapa gembiranya seorang lelaki yang berada di tengah gurun pasir. Tiba-tiba ia kehilangan untanya yang membawa semua perbekalan makan dan minumnya. Ketika putus asa karena rasa lapar dan haus, ia pun tertidur. Akan tetapi, ketika bangun, ia mendapati untanya telah kembali lengkap dengan perbekalannya. Betapa gembira hatinya sampai-sampai ia salah ucap, ''Ya Allah, Engkau hambaku dan aku tuan-Mu!'' Terlepas dari kesalahan ucap itu, sungguh kegembiraan Allah terhadap orang yang mau bertobat kembali ke jalan-Nya, jauh lebih besar dari kegembiraan orang yang menemukan kembali kebutuhan hidupnya. n sumber Harian RepublikaBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID aF71yXpgPrNQ52eTfCvIiYpBy1vbtouNPZL-S-Sd73zaHy_nfChgIw==
bagaimanakah keistimewaan orang yang sudah dekat dengan allah swt